72 Tahun RI; Hotel Ini Ngak Bisa Waifi
Saifuddin Bantasyam, Akademisi Unsyiah saat menyampaikan materi Flash Blogging 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama |
"Menulis kreatif itu menulis dengan menggali ide-ide dari sudut yang berbeda. Produk tulisan jurnalistik memang terkesan kaku, tapi bukan berarti tidak bisa dipadu denga nmenulis kreatif" Andi Baso Djaya, Jurnalis Beritagar.id
Zaman teknologi informasi ini orang lebih suka dengan 3 hal: harta, colokan, dan quota. Sebenarnya, saya ingin kultwet di twitter tentang kegiatan Flash Blogging: 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama. Tapi sayang sekali tidak bisa terkoneksi wifi dengan baik, hingga jaringan cukup membosankan untuk dijalankan. Ruangan hotel ini indah, dengan halaman luas. Soal pelayan karyawan dan menu makanan di Grand Permata Hati nomor satu. Karyawannya sangat ramah menyapa tamu.
Uniknya ini acara diselenggarakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik ini, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Aceh. Harusnya panitia bawa modem akses internet untuk peserta. Memang wifi milik hotel ada 3 akses yang tersedia di sini , tapi satupun tidak bisa dikoneksikan. Tidak jadi kultwet, sejak awal memang sudah berniat akan menulis giat hari ini di blog. Sebagai bagian daripada menjaga jemari terlatih dan menjaga akal tetap sehat. Mari simak.
Segerombolan netizen yang dari berbagai komunitas di Aceh yang selama ini giat menulis di blog berkumpul di Grand Permata Hati Hotel, Banda Aceh, Selasa, 15 Agustus 2017. Umumnya mereka sudah punya laman blog dan tidak terlalu asing dengan menulis. Walau akses wifi hotel (baca: waifi) tidak bisa terkoneksi dengan baik -hanya mungkin kendala hari ini saja sih- tersebut tidak menyurutkan niat kawan-kawan Blogger Aceh untuk mengikuti #FlashBlog72RI tersebut. Beberapa teman menggunakan akses internet memakai modem sendiri atau membuka hotspot pribadi telepon gengamnya.
Direktur Kemitraan Komunikasi, Dedet Surya Nandika saat membuka acara Flash Blogging;
Saya salah satu dari 50 peserta yang hadir dalam ruangan itu beruntung. Seminggu lalu, mendaftar acara ini atas informasi dari teman sesama blogger. Selain tema Flash Blogging ini menarik, ajang begini penting sekali dihadiri, sekali reuni dengan sesama blogger.
Menulis kreatif bukan hal baru yang saya dengar. Kak Andi - begitu suka disapa- dia jurnalis di situs Beritagar.id dengan laporan tulisan-tulisan panjang. Media daring Beritagar tidak asing bagi saya. Sejak lama saya ikuti twitter @BeritagarID. Saya kenal salah seorang kontributor dari Aceh, Muhajir Abdul Aziz. Dua hal ini, bikin saya cukup dekat dengan
Ada hal yang menggelitik bagi saya. Andi Baso Djaya memperkenalkan diri dengan sebutan "KAK" bagi saya ini hal yang asing terdengar sebutan KAK untuk pria. Tetapi hal itu taklah asing bagi anak - anak yang aktif di pramuka, yang kemarin baru merayakan Hari Ulang Tahun ke 56. Saya bukan anggota pramuka. Saya suka Kak Andi tampil dengan gaya lebih santai untuk forum resmi saat menyampaikan materi. Ia memakai kaos oblong dan topi kupluk.
"Dua tahun ini sedang tren menulis tulisan panjang yang memadukan bentuk tulisan jurnalistik dan kreatif. Tidak ada salahnya penulis membuka satu pembuka tulisan dengan sebuah kutipan," sebut Andi dengan yakin saat sampaikan sesi materi Jurnalistik dan Penulisan Kreatif.
Menurutnya, sebagai penulis untuk tidak perlu segan-segan memangkas kata kata yang tidak perlu. Ini mungkin dimaksudkan saaat kita sedang mengedit tulisan sebelum kita publis/kirimkan ke bog. Dari banyak yang dia sampaikan, saya paling teringat soal tiga kata penting yang menarik; action, angle, aneukdot. Andi menyebut tiga kata itu dalam istilah 3A.
Saya lalu teringat situs Mojok.co dan Voxpop.id. Dua situs dengan pembaca kaum generasi Z yang cukup satir di jagat netizen Indonesia. mojok.co sempat tutup beberapa saat, tapi kini telah diluncurkan lagi.
Voxpop.id yang cukup menarik memuat tulisan dari anak muda, temanya berbagai macam. Umumnya soal kesepian dan cinta. Tapi tak juga lupa memuat essai-essai politik atau berita yang sedang populis di warganet. Dua situs itu, bagi saya cukup menarik apa yang disampaikan oleh Andi tentang A ke tiga; aneukdot. dan, pembaca tulisan itu cukup populer. Atau jika sekarang ada trend baru satu media daring, tirto.id. Umurnya masih setahun. tirto juga model media baru dengan konten jurnalistik grafis.
quisiner untuk di isi selesai acara |
Flash Blogging berlangsung sehari tersebut dalam rangka 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama yang diselenggarkan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik itu hadirkan pemateri sesi II, Saifuddin Bantasyam. Beliau akademisi dari Universitas Syiah Kuala.
Pak Saifuddin memaparkan tentang peran serta anak muda di Indonesia dalam memajukan Indonesia ke depannya. Ia sampaikan materi Kerja Bersama Dalam Kemajemukan. 72 tahun Indonesia merdeka, ke depan anak-anak muda harus bersatu dalam membangun Indonesia.
Menurutnya, peran serta blogger bisa dilakukan melalui tulisan-tulisan tentang kebhinekaan yang majemuk.
"Bagaimana kita mendisplay tulisan yang berat itu, dengan bahasa bahasa yang mudah dipahami. kita harus paham, siapa audiens kita. siapa pembaca kita nantinya" sambungnya lagi.
Bisa ditulis dengan bahasa yang sederhana. Inilah tantangan para blogger dalam melihat Indonesia di 72 tahun ini.
"Negara membutuhkan komitmen politik dari elit negara, agar terciptakan kepercayaan dari masyarakat, agar bisam memabangun negara ini" sebut Saifuddin, Pakar Hukum dari Unsyiah.
"Ada semacam upaya, untuk membangun kekuatan menulis. Apa kemudian yang kita punya, misalnya untuk menulis Indonesia Hebat. itu bisa tertimoni dari orang lain, bisa foto dan sebagainya," ujar pria yang mengaku berumur 56 tahun ini.
"Saya berpikir bahwa, dalam kontek tertentu, menulis itu sama juga dengan melakukan presentasi," jawab Saifuddin Bantasyam, saat menjawab salah satu pertanyaan peserta. Saya sepakat sekali dengan pernyataan Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini. Saya menyimak paparan materi dari Pak Saifuddin dengan baik duduk di belakang, sayang waktunya sangat singkat sekali hingga moderator ingatkan waktu sesi materi harus disudahi. Padahal ada hal yang ingin saya tanyakan kepada beliau.
Seusia materi itu ditutup dengan kesimpulan yang aduhai dari moderatar. Saya seperti mendengar seorang penyiar perempuan yang sedang menyiarkan berita radio. Kita kemudian mengisi quisioner yang disebarkan oleh panitia. Acara blogging yang melelahkan dengan tema "72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama" yang dilaksanakan oleh Kominfo melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik diakhiri dengan foto bersama. Gimana bisa kerjasama, wifi saja tidak punya. Apalagi saya, jangankan waifi, wife saja belum punya! []