Kembalikan Suaraku
Pada sekian purnama engkau telah pergi
Suratku tak pernah engkau balas
Aku tak juga menunggu kabar petang itu
Engkau pergi tak pernah kembali
Selepas pergi, seiring senja petang yang hilang
Rupamu mungkin tak seanggun bulu angsa, kini.
Yang mengibaskan sayapnya di kolam rumah tetangga
Kau tak juga melirik kala kupanggil pulang
Pergilah, aku tak menyesal.
Suatu masa nantinya engkau akan mencariku
Mengulang kenangan canda senda tawa bersama
Kita duduk di sebuah warkop tepi sungai
Menunggu orang pulang, sehabis hujan basahi tanah para raja
kini engkau hadir lagi ke sini
Berapa kali aku harus berteriak
Agar kau paham maksudku
�Suaraku tak ada lagi, orang orang telah mencurinya waktu pemilu lalu�
Kini engkau hadir lagi di hadapku, meminta suaraku lagi.
Aku diam tak menjawab, seiring senja aku kemudian memilih pergi
Dari jauh aku berteriak;
�suaraku tak ada lagi sayang, engkau menelannya saat kita bercinta dulu�
Uleekareng, 10 Januari 2017